Gubernur Koster Beberkan Program Peningkatan Pariwisata dan Pangan di Provinsi Bali

Gubernur Koster Beberkan Program Peningkatan Pariwisata dan Pangan di Provinsi Bali

DENPASAR, Bhinnekautamanews.com | Bentuk komitmen Gubernur Bali I Wayan Koster, perkuat kedaulatan pangan hingga bangkitkan pariwisata Bali berkelas dunia dengan menggenjot infrastruktur sebagai penunjang.

Didaulat sebagai Keynote Speaker Seminar Nasional “Kebijakan Pariwisata & Ketahanan Pangan” serangkaian Dies Natalis ke-60 Universitas Udayana di Gedung Agrokompleks, Lt. 4 Ruang Nusantara, Universitas Udayana, Denpasar, Rabu 21 September 2022, Gubernur Koster beberkan Program tentang Peningkatan Pariwisata dan Pangan di Provinsi Bali pascapandemi Covid-19 hingga sejumlah proyek infrastruktur sudah berhasil direalisasikan.

Gubernur Koster menyampaikan, berbicara tentang ketahanan pangan, kita harus bicara tentang kedaulatan pangan, karena itu ada dalam salah satu Tri Sakti Bung Karno yaitu berdaulat secara ekonomi.

Gubernur Koster pun menjelaskan, kedaulatan pangan berarti bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat Bali dan orang yang datang ke Bali harus dipasok oleh petani Bali, diolah oleh masyarakat Bali dan didistribusikan di Bali pertama.

“Itulah yang akan membuat perekonomian Bali berputar. Bayangkan jutaan masyarakat Bali dan wisatawan yang mengkonsumsi bahan-bahan dari Bali, ekonomi kita pun akan semakin kuat,” ujar Gubernur yang juga merupakan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Selain itu, pangan Bali juga harus bisa menunjang pariwisata Bali yang juga merupakan sektor utama di Bali.

“Untuk itu saya membuat Pergub Bali nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, serta diperkuat dengan Surat Edaran Nomor 5774 Tahun 2019 yang mewajibkan pihak hotel, restoran dan pasar modern untuk mengutamakan produk lokal,” tegasnya.

Komitmen Gubernur Koster untuk memperjuangkan produk lokal juga ditunjukkan dengan kerja kerasnya mengangkat arak ke kancah internasional sehingga bisa bersaing dengan soju dari Korea Selatan dan sake dari Jepang.

Mengenai pariwisata, ia pun mengaku ingin membawa Bali sebagai destinasi kelas dunia yang mampu bersaing dengan pariwisata seperti Singapura, Malaysia, Bangkok bahkan Eropa. Masalah dari dulu adalah Bali belum mempunyai infrastruktur yang layak untuk menunjang pariwisata produk pariwisata berkelas di dunia.

“Untuk itu saya genjot pembangunan infrastruktur untuk menunjang pariwisata kita,” tukasnya. (*/red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Alert: Content is protected !!